NAMA : NOVITA PUTRI UNTARI
KELAS/NIM : B1/ 2014 020 043
A. Rangkuman
materi
BAB I
EKONOMETRIKA
Ekonometrika adalah suatu
pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi . untuk mengukur suatu kegiatan dalam
keberagaman kondisi ekonomi maka akan diperlukan data. Data dapat dianalisis,
diinterprestasi untuk mengungkapkan kejadian-kejadian di masa lampau, serta
dapat digunakan untuk prediksi mendatang. Data dapat diolah dengan 2 cara yaitu
metode grafis dan metode matematis. Metode grafis sendiri dapat digolongkan ke
dalam bentuk grafis kurva dan grafis diagram.
Perbedaan metode grafis dan matematis:
PERIHAL
|
GRAFIS
|
MATEMATIS
|
Interpretasi
|
Relatif lebih mudah diinterpretasi
|
Relatif lebih sulit diinterpretasi
|
Output
|
Berupa grafik seperti kurva dan diagram
|
Hitungan matematis berupa rumus
|
Keakuratan
|
Cenderung kurang akurat berdasarkan data yang bersifat
skala
|
Dapat lebih akurat, karena dihitung secara rinci sesuai
dengan keadaannya
|
Ekonometrika diperlukan 3
hal pokok yang mutlak ada yaitu teori ekonomi, data dan model. Teori ekonomi
meliputi teori ekonomi mikro, makro, manajemen, pemasaran, operasional,
akuntansi, keuangan dan lain-lain.
Definisi ekonometrika menurut beberapa pakar:
1.
Ekonometrika dapat
didefinisikan sebagai ilmu sosial yang menggunakan alat berupa teori ekonomi,
matematika, dan statistika inferensi yang digunakan untuk menganalisis
kejadian- kejadian ekonomi (Arthur S. Goldberger, 1964.p.l)
2.
Ekonometrik adalah
gabungan penggunaan matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi
(J. Supranto, 1983. P.g)
3.
Ekonometrika adalah suatu
ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dengan ststistik ekonomi, dengan
tujuan menyelidiki dukungn empiris dari hukum skematik yang dibangun oleh teori
ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri
membuat hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata (Sugiyanto, Catur,
1994.p.3)
Pentingnya
Ekonometrika
Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi.
Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja
yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan. Di sinilah
letak pentingnya ekonometrika.
Jenis
Ekonometrika
1.
Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode
yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik.
2.
Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari
penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik -teknik
ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada
berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun
pengujian teori maupun peramalan.
Tujuan -tujuan ekonometrika dapat dipersatukan sebagai alat
verifikasi, penaksiran, ataupun peramalan. Fungsi verifikasi ini bertujuan
untuk mengetahui dengan pasti kekuatan suatu teori melalui pengujian secara
empiris, karena teori yang mapan adalah teori yang dapat diuji dengan empiris.
Ekonometrika berkaitan dengan analisa kuantitatif yang menghasilkan
taksiran-taksiran numerik yang dapat digunakan untuk melakukan
taksiran-taksiran dari hasil suatu kegiatan ekonomi. Fungsi seperti itu disebut
sebagai fungsi penaksiran. Taksiran-taksiran numerik seperti dijelaskan di atas
dapat pula digunakan untuk mengindera kejadian masa yang akan datang dengan
pengukuran derajat probabilitas tertentu. Fungsi seperti ini lebih dikenal
dengan forecasting (peramalan).
Penggunaan ekonometrika
Penggunaan asumsi adalah untuk membantu penyederhanaan
model. Asumsi yang paling sering digunakan adalah asumsi ceteris paribus (hal -hal
yang tidak diungkapkan dianggap tetap). Pembatasan penggunaan variabel untuk
menganalisis kegiatan ekonomi melalui penetapan ceteris paribus tersebut, senyatanya adalah untuk mempermudah
penafsiran-penafsiran serta pengukuran kegiatan ekonomi. Variabel yang
dipengaruhi disebut pula sebagai variabel terikat, variabel dependen (dependent variables). Variabel yang
mempengaruhi disebut pula sebagai variabel bebas, variabel independen (independent variable), variabel penduga,
juga variabel prediktor.
Metodologi Ekonometri
Secara garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat
diurutkan sebagai berikut:
1.
Merumuskan masalah
2.
Merumuskan hipotesa
3.
Menyusun model
4.
Mendapatkan data
5.
Menguji model
6.
Menganalisis hasil
7.
Mengimplementasikan hasil
Merumuskan Masalah
Merumuskan suatu masalah berarti mengungkap hal-hal apa
yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus
mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya.
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang
merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
Menyusun Model
Dalam
ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai konstruksi teoritis atau
kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan konsep, definisi, anggapan,
persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan
diturunkan. Variabel ekonomi dibedakan menjadi:
1. Variabel
Endogin, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat model, atau
variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati variansinya.
2.
Variabel Eksogin, yaitu variabel yang dianggap ditentukan
di luar sistem (model) dan diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel
endogin.
3.
variabel kelambanan, yaitu variabel dengan unsur lag, yang umumnya
digunakan untuk data runtut waktu.
Fungsi model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan
untuk mempermudah menguji ketepatan model penduga.
Mendapatkan Data
Tahapan yang dapat
ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi: penyuntingan data,
pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan, pembentukan struktur
data, tabulasi.
1.
Penyuntingan
data adalah upaya proses data untuk mendapatkan data yang memberikan kejelasan, dapat dibaca,
konsisten, dan komplit.
2.
Pengembangan
variabel Yaitu memperluas variansi data, misalnya mentransformasi menjadi data dalam angka logaritma,
melakukan indeksasi data, komposit, dan lain-lain.
3.
Pengkodean
data Melakukan koding terhadap data yang akan digunakan dengan cara yang sesuai, seperti koding terhadap variabel
dummy, data ordinal, data interval, dan lain-lain.
4.
Cek
kesalahan, merupakan finalisasi pengujian data agar betul-betul mendapatkan data akhir
yang valid.
5.
Strukturisasi
data, membuat kesedian data agar dapat digunakan dengan baik di kemudian hari.
6.
Tabulasi
data, biasanya tidak dimasukkan sebagai prosedur analitik dalam penelitian ilmiah karena tidak
mengungkapkan hubungan dalam data. Kendati demikian, banyak riset bisnis yang
ditujukan untuk penjelasan masalah dan atau menemukan hubungan. Tabulasi menyajikan
hitungan hitungan frekuensi dari satu hal (analisis frekuensi) atau perkiraan
numerik tentang distribusi sesuatu (analisis deskriptif).
Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model
terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi
dalam menaksir nilai actual dapat
diukur dari goodness of fit-nya.
Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya
dilakukan dengan menguji nilai
statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R2)
pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik.
Menganalisis Hasil
Analisis regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk analisis korelasi
berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu
variabel dependen ataukah independen.
B. Simpulan
Ekonometrika adalah suatu
pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi . untuk mengukur suatu kegiatan dalam
keberagaman kondisi ekonomi maka akan diperlukan data. Perbedaan metode grafis
dan matematis:
PERIHAL
|
GRAFIS
|
MATEMATIS
|
Interpretasi
|
Relatif lebih mudah diinterpretasi
|
Relatif lebih sulit diinterpretasi
|
Output
|
Berupa grafik seperti kurva dan diagram
|
Hitungan matematis berupa rumus
|
Keakuratan
|
Cenderung kurang akurat berdasarkan data yang bersifat
skala
|
Dapat lebih akurat, karena dihitung secara rinci sesuai
dengan keadaannya
|
Jenis
Ekonometrika
1.
Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode
yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model
ekonometrik.
2.
Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari
penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik -teknik
ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada
berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun
pengujian teori maupun peramalan.
Metodologi Ekonometri
1.
Merumuskan masalah
2.
Merumuskan hipotesa
3.
Menyusun model
4.
Mendapatkan data
5.
Menguji model
6.
Menganalisis hasil
7.
Mengimplementasikan hasil
C.
Penjelasan
dari pertanyaan
a. Ekonometrika
adalah suatu pengukuran yang dilakukan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi
b. Bidang
keilmuan yang terkait langsung dengan ekonometrika adalah ekonomi, statistik
dan matematika
c. Pentingya
ekonometrika adalah data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi.
Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja
yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan.
d. Uraian
tahapan-tahapan ekonometrika
1. Merumuskan
Masalah, merumuskan suatu masalah berarti mengungkap hal-hal apa yang ada di
balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi
penyebab-penyebab utamanya.
2. Merumuskan
Hipotesa, Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara
dari masalah yang akan diteliti.
3. Menyusun
Model, Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai konstruksi
teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan konsep, definisi,
anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana
kesimpulan akan diturunkan.
4. Mendapatkan
Data, Tahapan yang dapat ditempuh
untuk mendapatkan data pra analisis meliputi: penyuntingan data, pengembangan
variabel, pengkodean data, cek kesalahan, pembentukan struktur data, tabulasi.
5. Menguji Model,
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan,
maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji
goodness of fit pengukurannya dilakukan
dengan menguji nilai statistik t,
nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R2) pada hasil
regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik.
Menganalisis Hasil, Analisis regresi akan mendapatkan
hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang
untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa
membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen
Referensi: Supawi Pawenang, 2017, Modul Akutansi Biaya UNIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar