Selasa, 11 April 2017

NAMA  : NOVITA PUTRI UNTARI
KELAS/NIM  : B1/ 2014 020 043
A.     Rangkuman materi
BAB I
EKONOMETRIKA
Ekonometrika adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi . untuk mengukur suatu kegiatan dalam keberagaman kondisi ekonomi maka akan diperlukan data. Data dapat dianalisis, diinterprestasi untuk mengungkapkan kejadian-kejadian di masa lampau, serta dapat digunakan untuk prediksi mendatang. Data dapat diolah dengan 2 cara yaitu metode grafis dan metode matematis. Metode grafis sendiri dapat digolongkan ke dalam bentuk grafis kurva dan grafis diagram.
Perbedaan metode grafis dan matematis:
PERIHAL
GRAFIS
MATEMATIS
Interpretasi
Relatif lebih mudah diinterpretasi
Relatif lebih sulit diinterpretasi
Output
Berupa grafik seperti kurva dan diagram
Hitungan matematis berupa rumus
Keakuratan
Cenderung kurang akurat berdasarkan data yang bersifat skala
Dapat lebih akurat, karena dihitung secara rinci sesuai dengan keadaannya

Ekonometrika diperlukan 3 hal pokok yang mutlak ada yaitu teori ekonomi, data dan model. Teori ekonomi meliputi teori ekonomi mikro, makro, manajemen, pemasaran, operasional, akuntansi, keuangan dan lain-lain.
Definisi ekonometrika menurut beberapa pakar:
1.      Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial yang menggunakan alat berupa teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi yang digunakan untuk menganalisis kejadian- kejadian ekonomi (Arthur S. Goldberger, 1964.p.l)
2.      Ekonometrik adalah gabungan penggunaan matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi (J. Supranto, 1983. P.g)
3.      Ekonometrika adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dengan ststistik ekonomi, dengan tujuan menyelidiki dukungn empiris dari hukum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri membuat hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata (Sugiyanto, Catur, 1994.p.3)
Pentingnya Ekonometrika
Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan. Di sinilah letak pentingnya ekonometrika.
Jenis Ekonometrika
1.      Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik.
2.      Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik -teknik ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian teori maupun peramalan.
Tujuan -tujuan ekonometrika dapat dipersatukan sebagai alat verifikasi, penaksiran, ataupun peramalan. Fungsi verifikasi ini bertujuan untuk mengetahui dengan pasti kekuatan suatu teori melalui pengujian secara empiris, karena teori yang mapan adalah teori yang dapat diuji dengan empiris. Ekonometrika berkaitan dengan analisa kuantitatif yang menghasilkan taksiran-taksiran numerik yang dapat digunakan untuk melakukan taksiran-taksiran dari hasil suatu kegiatan ekonomi. Fungsi seperti itu disebut sebagai fungsi penaksiran. Taksiran-taksiran numerik seperti dijelaskan di atas dapat pula digunakan untuk mengindera kejadian masa yang akan datang dengan pengukuran derajat probabilitas tertentu. Fungsi seperti ini lebih dikenal dengan forecasting (peramalan).
Penggunaan ekonometrika
Penggunaan asumsi adalah untuk membantu penyederhanaan model. Asumsi yang paling sering digunakan adalah asumsi ceteris paribus (hal -hal yang tidak diungkapkan dianggap tetap). Pembatasan penggunaan variabel untuk menganalisis kegiatan ekonomi melalui penetapan ceteris paribus tersebut, senyatanya adalah untuk mempermudah penafsiran-penafsiran serta pengukuran kegiatan ekonomi. Variabel yang dipengaruhi disebut pula sebagai variabel terikat, variabel dependen (dependent variables). Variabel yang mempengaruhi disebut pula sebagai variabel bebas, variabel independen (independent variable), variabel penduga, juga variabel prediktor.
Metodologi Ekonometri
Secara garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat diurutkan sebagai berikut:
1.      Merumuskan masalah
2.      Merumuskan hipotesa
3.      Menyusun model
4.      Mendapatkan data
5.      Menguji model
6.      Menganalisis hasil
7.      Mengimplementasikan hasil

Merumuskan Masalah
Merumuskan suatu masalah berarti mengungkap hal-hal apa yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya.
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
Menyusun Model
Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan. Variabel ekonomi dibedakan menjadi:
1.    Variabel Endogin, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat model, atau variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati variansinya.
2.    Variabel Eksogin, yaitu variabel yang dianggap ditentukan di luar sistem (model) dan diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel endogin.
3.    variabel kelambanan, yaitu variabel dengan unsur lag, yang umumnya digunakan untuk data runtut waktu.
            Fungsi model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan untuk mempermudah menguji ketepatan model penduga.

Mendapatkan Data
 Tahapan yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi: penyuntingan data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan, pembentukan struktur data, tabulasi.
1.      Penyuntingan data adalah upaya proses data untuk mendapatkan data yang memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit.
2.      Pengembangan variabel Yaitu memperluas variansi data, misalnya mentransformasi menjadi data dalam angka logaritma, melakukan indeksasi data, komposit, dan lain-lain.
3.      Pengkodean data Melakukan koding terhadap data yang akan digunakan dengan cara yang sesuai, seperti koding terhadap variabel dummy, data ordinal, data interval, dan lain-lain.
4.      Cek kesalahan, merupakan finalisasi pengujian data agar betul-betul mendapatkan data akhir yang valid.
5.      Strukturisasi data, membuat kesedian data agar dapat digunakan dengan baik di kemudian hari.
6.      Tabulasi data, biasanya tidak dimasukkan sebagai prosedur analitik dalam penelitian ilmiah karena tidak mengungkapkan hubungan dalam data. Kendati demikian, banyak riset bisnis yang ditujukan untuk penjelasan masalah dan atau menemukan hubungan. Tabulasi menyajikan hitungan hitungan frekuensi dari satu hal (analisis frekuensi) atau perkiraan numerik tentang distribusi sesuatu (analisis deskriptif).
Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya dilakukan dengan menguji nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R2) pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik.
Menganalisis Hasil
Analisis regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.
B. Simpulan
Ekonometrika adalah suatu pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi . untuk mengukur suatu kegiatan dalam keberagaman kondisi ekonomi maka akan diperlukan data. Perbedaan metode grafis dan matematis:
PERIHAL
GRAFIS
MATEMATIS
Interpretasi
Relatif lebih mudah diinterpretasi
Relatif lebih sulit diinterpretasi
Output
Berupa grafik seperti kurva dan diagram
Hitungan matematis berupa rumus
Keakuratan
Cenderung kurang akurat berdasarkan data yang bersifat skala
Dapat lebih akurat, karena dihitung secara rinci sesuai dengan keadaannya
Jenis Ekonometrika
1.      Ekonometrik teoritis berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik.
2.      Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi, sehingga lingkupnya mencakup aplikasi teknik -teknik ekonometri yang telah lebih dulu dikembangkan dalam ekonometri teoritis pada berbagai bidang teori ekonomi, untuk digunakan sebagai alat pengujian ataupun pengujian teori maupun peramalan.
Metodologi Ekonometri
1.      Merumuskan masalah
2.      Merumuskan hipotesa
3.      Menyusun model
4.      Mendapatkan data
5.      Menguji  model
6.      Menganalisis hasil
7.      Mengimplementasikan hasil

C.                 Penjelasan dari pertanyaan
a.       Ekonometrika adalah suatu pengukuran yang dilakukan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi
b.      Bidang keilmuan yang terkait langsung dengan ekonometrika adalah ekonomi, statistik dan matematika
c.       Pentingya ekonometrika adalah data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan.
d.      Uraian tahapan-tahapan ekonometrika
1.      Merumuskan Masalah, merumuskan suatu masalah berarti mengungkap hal-hal apa yang ada di balik gejala atau informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya.
2.      Merumuskan Hipotesa, Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
3.      Menyusun Model, Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan.
4.      Mendapatkan Data, Tahapan yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi: penyuntingan data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan, pembentukan struktur data, tabulasi.
5.      Menguji Model, Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya dilakukan dengan menguji nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R2) pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik.
Menganalisis Hasil, Analisis regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen

Referensi: Supawi Pawenang, 2017, Modul Akutansi Biaya UNIBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar