NOVITA PUTRI UNTARI
2014-020-043
KARAKTERISTIK BIAYA
Biaya
Rata-rata
•
TC/Q merupakan biaya
rata-rata (Average Cost)
•
Average Total Cost (ATC)
sangat menentukan strategi perusahaan
•
ATC mencerminkan
keunggulan kompetitif, karena di dalamnya tersirat skala ekonomis dan skope
ekonomis
•
ATC linier dengan waktu
dan penggunaan.
•
ATC semakin murah, maka
semakin unggul di pasar.
•
ATC terendah ketika berada
pada penggunaan kapasitas maksimal. Over capacity akan mengakibatkan ATC
meningkat. Maka kurva ATC dapat digambarkan sebagai parabolik (berbentuk huruf
U).
Biaya
Marginal:
•
Biaya marginal digunakan
untuk menentukan biaya yang paling rendah.
•
Marginal cost adalah biaya
tambahan akibat menghasilkan satu tambahan produk lagi (MC = DTC/DQ )
•
MC dengan nilai terendah
merupakan penggunaan biaya yang paling efisien.
•
MC=MR akan menghasilkan
laba optimum
Keterangan
Gambar:
Adanya perpotongan antara AC dan MC yang juga sama dengan
tingkat harga P1 atau sama dengan MR, memberikan arti bahwa
perusahaan dalam kondisi untung normal. Perusahaan dikatakan memperoleh
keuntungan normal apabila hasil penjualan totalnya sama dengan ongkos total.
Ongkos total di sini yang dimaksudkan adalah telah meliputi explisit cost dan
implisit cost.
Ketika harga dipasar
dapat ditingkatkan menjadi P0, atau lebih besar dibanding dengan AC,
maka perusahaan mengalami keuntungan yang lebih dari normal. Keuntungan dicapai
ketika output produksi sebesar Q0. Besarnya keuntungan ditunjukkan oleh area
persegi panjang AEP0B.
Laba jenis ini hanya
akan bersifat jangka pendek, karena tingkat perolehan laba seperti ini akan
menimbulkan daya tarik pemain baru yang kemudian menjadi pesaingnya.
Keterangan
Gambar:
Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat harga yang berlaku di
pasar lebih rendah dibanding dengan rata-rata biaya (AC) yang dikeluarkan
perusahaan. Namun
tingkat harga tersebut lebih besar dari rata-rata biaya variabel (AVC). Perlu
diingat bahwa AVC adalah rata-rata biaya yang besarnya dipengaruhi oleh total
produksi. Gambar tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh revenue yang
lebih besar dari AVC, tetapi kelebihan tersebut belum mampu menutup biaya
tetapnya (AFC). Dalam kondisi seperti ini, perusahaan perlu terus beroperasi,
karena kalau tidak beroperasi akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi,
yaitu sebesar biaya tetapnya.
Keterangan
Gambar:
Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat
revenue lebih rendah dari AVC. Ini berarti perolehan perusahaan tidak dapat
lagi menutup ongkos produksi. Dalam kondisi seperti ini, maka operasional
perusahaan perlu dihentikan. Karena kalau diteruskan akan menyebabkan semakin
membengkaknya tingkat kerugian yang mengarah pada timbulnya kebangkrutan.
Referensi: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akutansi Biaya UNIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar