Rabu, 26 Oktober 2016

NOVITA PUTRI UNTARI
2014-020-043
KARAKTERISTIK BIAYA
 Biaya Rata-rata
         TC/Q merupakan biaya rata-rata (Average Cost)
         Average Total Cost (ATC) sangat menentukan strategi perusahaan
         ATC mencerminkan keunggulan kompetitif, karena di dalamnya tersirat skala ekonomis dan skope ekonomis
         ATC linier dengan waktu dan penggunaan.
         ATC semakin murah, maka semakin unggul di pasar.
         ATC terendah ketika berada pada penggunaan kapasitas maksimal. Over capacity akan mengakibatkan ATC meningkat. Maka kurva ATC dapat digambarkan sebagai parabolik (berbentuk huruf U).
Biaya Marginal:
         Biaya marginal digunakan untuk menentukan biaya yang paling rendah.
         Marginal cost adalah biaya tambahan akibat menghasilkan satu tambahan produk lagi (MC = DTC/DQ )
         MC dengan nilai terendah merupakan penggunaan biaya yang paling efisien.
         MC=MR akan menghasilkan laba optimum

Keterangan Gambar:
Adanya perpotongan antara AC dan MC yang juga sama dengan tingkat harga P1 atau sama dengan MR, memberikan arti bahwa perusahaan dalam kondisi untung normal. Perusahaan dikatakan memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualan totalnya sama dengan ongkos total. Ongkos total di sini yang dimaksudkan adalah telah meliputi explisit cost dan implisit cost.
     Ketika harga dipasar dapat ditingkatkan menjadi P0, atau lebih besar dibanding dengan AC, maka perusahaan mengalami keuntungan yang lebih dari normal. Keuntungan dicapai ketika output produksi sebesar Q0. Besarnya keuntungan ditunjukkan oleh area persegi panjang AEP0B. 
     Laba jenis ini hanya akan bersifat jangka pendek, karena tingkat perolehan laba seperti ini akan menimbulkan daya tarik pemain baru yang kemudian menjadi pesaingnya.

Keterangan Gambar:
Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat harga yang berlaku di pasar lebih rendah dibanding dengan rata-rata biaya (AC) yang dikeluarkan perusahaan. Namun tingkat harga tersebut lebih besar dari rata-rata biaya variabel (AVC). Perlu diingat bahwa AVC adalah rata-rata biaya yang besarnya dipengaruhi oleh total produksi. Gambar tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh revenue yang lebih besar dari AVC, tetapi kelebihan tersebut belum mampu menutup biaya tetapnya (AFC). Dalam kondisi seperti ini, perusahaan perlu terus beroperasi, karena kalau tidak beroperasi akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu sebesar biaya tetapnya.

Keterangan Gambar:
Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat revenue lebih rendah dari AVC. Ini berarti perolehan perusahaan tidak dapat lagi menutup ongkos produksi. Dalam kondisi seperti ini, maka operasional perusahaan perlu dihentikan. Karena kalau diteruskan akan menyebabkan semakin membengkaknya tingkat kerugian yang mengarah pada timbulnya kebangkrutan.
Referensi: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akutansi Biaya UNIBA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar