Sabtu, 11 Juni 2016


NOVITA PUTRI UNTARI
2014-020-024

HARGA BAHAN BAKU

   Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain.

     Harga pokok bahan baku yang dibeli terdiri dari harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian) ditambah dengan biaya - biaya pembelian dan biaya - biaya yang terjadi untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Didalam praktek, pada umumnya harga pokok bahan baku yang dibeli hanya dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok.

Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang Dipakai:
1. Metode material masuk pertama keluar pertama (FIFO)
2. Metode material masuk terakhir keluar pertama ( LIFO)
3. Metode rata-rata

Ada beberapa hal khusus yang berkaitan dengan biaya bahan yang terjadi pada proses produksi yaitu:
1. Sisa bahan
2. Produk rusak
3. Produk cacat

Pencatatan akutansi bahan baku
1. Pembelian bahan baku secara tunai
        Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku secara tunai adalah sebagai berikut:

Persediaan bahan baku Rp XX
Kas Rp XX

2. Pembelian bahan baku secara kredit
        Jurnal untuk mencatata transaksi pembelian bahan baku secara kredit adalah sebagai berikut: 

Persediaan bahan baku Rp XX
Utang Dagang Rp XX


Referensi: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akutansi Biaya UNIBA
NOVITA PUTRI UNTARI
2014-020-024
PENYUSUTAN
Penyusutan merupakan metode untuk menghilangkan biaya atas aset tetap ( fix asset ).

                                1.  Tanggible Asset
Asset tetap =                                                        
                                 2.  Intangible Asset

Penyusutan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

·         Depresiasi ( Depreciation )
Adalah penyusutan untuk asset tetap ( Tangible Asset ) non tanah, misalnya: penyusutan gedung, mesin, kendaraan, peralatan, dsb.

·         Deplesi ( Deplecion )
Adalah penyusutan untuk asset tetap berupa tanah atau tangible aset yang tidak terbarukan.

·         Amortisasi ( Amortisation )
Adalah penyusutan untuk asset tetap ( Intangible asset ), seperti : piutang, hak paten, dsb.

Tanah tidak dapat disusutkan karena harga tanah selalu naik, namun ada pula tanah yang bisa disusutkan yaitu contohnya adalah tanah pertambangan.

Metode Penyusutan:
11.      Metode menurun                                
22.      Metode Rata-rata (Flat)/ Garis Lurus
    
Dasar perhitungan penyusutan:
  • ·         Berdasarkan umur
  • ·         Berdasarkan produktivitas
  • ·         Berdasarkan rata- rata
  • ·         Berdasarkan utility

Manfaat penyusutan:
  • -          Menghitung nilai kegunaan
  • -          Perencanaan penggantian aktiva secara berkala
  • -          Untuk menentukan daya saing perusahaan/ strategi harga
  • -          Untuk mengatur strategi laba.

 Referensi: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akutansi Biaya UNIBA



Kamis, 02 Juni 2016

NOVITA PUTRI UNTARI
2014-020-024
ALUR PEMBELIAN KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR

Berikut adalah alur pembelian kebutuhan alat tulis kantor di departemen Accounting:
  1. Purchasing akan mendata alat tulis yang stocknya telah habis, kemudian purchasing mengisi form Purchase Request. Contoh :

2.   Purchase Request yang sudah di tulis dan ditandatangi oleh purchasing akan diajukan ke Manajer Accounting untuk di cek dan disetuji.
Contoh :
3. Purchase Request yang sudah disetujui oleh Manajer Ccounting kemudian diajukan ke Manajer Operasional untuk di setujui.
Contoh :
4.  Purchase Request yang sudah disetujui oleh Manajer Accounting dan Manajer Operasinal kemudian diserahkan ke Purchasing untuk di Orderkan ke Supplier.

5.  Purchasing order ke Supplier dan menjadwalkan kedatangan alat tulis

6. Alat tulis datang dan diterima serta di cek langsung oleh purchasing.
Contoh:
7. Purchasing menerima tagihan kemudian tagihan akan diteruskan ke Manajer Accounting dengan dilampiri form Account Payable.

8.  Account Payable akan disetujui dan ditandatangani oleh Manajer Accounting
9. Kemudian Account payable akan diteruskan ke Manajer Operasional untuk Disetujui dan Ditandatangani.
Contoh:
10. Setelah Ditandatangi Manajer Operasional, Manajer Accounting akan menjadwalkan pencairan dana untuk pembayaran supplier tersebut.

11.  Setelah dana cair, supplier akan mengambil uangnya melalui Purchasing dan akan memberikan nota/ kwitansi tanda Lunas.
Contoh:


Demikian alur pembelian dan pembayaran supplier di kantor.

Referensi: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akutansi Biaya UNIBA